Dalam era globalisasi ini orang bisa berhubungan dengan orang lain yang berada di belahan dunia manapun dengan mudah dan cepat. Kemajuan sains dan teknologi membawa dampak negatif maupun positif. Sebagai orang tua, kita perlu mengawasi anak agar tidak menyalah gunakan kemajuan sains dan teknologi yang ada sekarang ini. Adanya kemajuan iptek terkadang juga sampai merusak hubungan orang tua dengan anak karena sibuk sendiri dengan urusan masing-masing. Kita harus bijak menggunakan fasilitas yang tersedia agar memberikan manfaat. Bagaiman cara kita menjadi orang tua idaman pada era sekarang ini? Dalam pembahasan kali ini, akan disampaikan beberapa tips agar bisa menjadi orang tua idaman sesuai Quran.

1. Mendengar dan merespon dengan sangat antusias dan penuh kesungguhan.

Hal ini seperti yang telah diteladankan oleh Nabi Ya’kub terhadap putranya Nabi Yusuf. (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” (QS. Yusuf [12]: 4). Nabi Ya’kub merespon dengan sangat serius mendengar ucapan putranya yang masih cukup belia itu. Untuk bisa membuat anak mendengar lalu yakin dengan nasehat orang tua, hal penting yang perlu dilakukan yaitu bersungguh-sungguh dalam mendengarkan ucapan, kisah, ungkapan, maupun keluhan anaknya, terlebih lagi jika anak sudah menginjak usia remaja. Jika orang tua tidak bisa menjadi pendengar yang baik bagi anaknya, maka anak akan memilih berkeluh kesah di media sosialnya.

2. Menanamkan tauhid kepada anak secara terus-menerus.

Orang tua dapat memulai dengan mengajarkan Allah sebagai Tuhan semesta alam dan mendidik agar anak tidak mensekutukan Allah. Perlu ditanamkan juga bahwa segala amal perbuatan yang dilakukan pasti akan dibalas oleh Allah. Sekecil apapun kebaikan atau keburukan Allah telah menyiapkan balasan yang sesuai. Mendirikan salat sepanjang hidup dan bersabar atas musibah yang menimpa diri juga sangat dianjurkan untuk ditanamkan pada diri anak sejak dini. Perkara penting lainnya yang perlu diteladankan yaitu berlemah lembut dalam berbicara dan tidak menjadi pribadi yang sombong.

3. Mendoakan anak untuk selalu dapat berkomitmen pada hal-hal yang baik, termasuk tauhid dan shalat.

Hal yang demikian telah diteladankan oleh Nabi Ibrahim. “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim [14]: 40). Doa orang tua sangatlah mujarab bagi anak. Sebaiknya jangan sampai orang tua berdoa atau berucap tidak baik untuk anaknya. Orang tua harus berhati-hati dalam mengucap doa. Dengan iringan doa yang baik dari orang tua, anak dapat menuju kesuksesan dengan lebih mudah.

4. Memastikan tauhid anak, meski mereka telah dewasa.

Yang demikian ini diteladankan oleh Nabi Ya’qub. Hal ini penting agar anak tidak terjerumus pada hal yang buruk. Berkomitmen dalam tauhid itu tidaklah mudah, sehingga mesti terus diawasi. Orang tua perlu memberi nasehat jika anaknya mulai melenceng dari ketentuan ajaran Islam. Jangan sampai anak meninggalkan shalat dan menghalalkan segala cara yang dapat merusak ketauhidan dan aqidah mereka terhadap Allah SWT. Jangan sampai anak lebih memilih menyembah kedudukan dan kekayaan dibandingkan Allah SWT.