Mengikuti petunjuk Nabi SAW dalam setiap segi kehidupan merupakan suatu kewajiban sebagai Muslim. Terlebih lagi dalam ranah mengurus anak. Anak merupakan aset yang berharga bagi orang tua. Jika orang tua dapat mengurus anak sesuai dengan pesan Nabi, insyaAllah akan menjadi anak yang sholeh dan sholehah berguna bagi agama, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Berikut ini cara mendidik anak sesuai pesan Nabi SAW.

a. Berkenaan dengan hak anak

Terkait hak anak, ada beberapa hal penting yang berkaitan dengan hak anak diantaranya diberi nama yang baik, diakikahkan, mendapat kasih sayang, mendapat pengajaran, mendapat nafkah yang halal, dan diwarisi harta yang halal. Ketika anak mendapatkan haknya dengan baik, insyaAllah dia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik secara jasmani maupun rohani.

b. Berkenaan dengan Tauhid

Anak sejak dini harus dikenalkan dengan Tauhid, bahkan sejak kelahirannya. Seperti yang diriwayatkan oleh Al Hakim dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi bersabda: “Bukakanlah untuk anak-anak kalian pertama kalinya dengan kalimat La ilaha illallah (tiada sesembahan yang hak kecuali Allah). Anak harus dikenalkan bahwa hanya Allah Tuhan semesta alam. Sejak usia 3 tahun sebaiknya anak diajari kalimat Tauhid. Dalam kitab Al Amali halaman 475 disebutkan bahwa anak usia 3 tahun hendaknya diajari kalimat “Laila ha illallah”. Setelah usia 3 tahun 7 bulan, anak diajarkan kalimat “Muhammad Rasullullah”. Dengan pengajaran Tauhid sejak dini maka akan tertanam dalam hati anak tentang penciptanya yang tiada dua.

c. Berkenaan dengan salat

Salat merupakan tiang agama. Oleh karenanya, salat sangatlah penting. Bahkan, amalan pertama yang akan dihisab adalah salat. Kebiasaan salat harus dipupuk sejak dini. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud, Rasulullah saw bersabda, “ perintahkanlah anak anak kalian untuk mengerjakan sholat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah agar mereka menunaikannya ketika berusia sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka.” Ketika anak sudah berusia 7 tahun hendaknya mulai diajarkan sholat. Sebelumnya anak diajari tentang arah maupun bagian kanan dan kirinya. Setelah anak paham, anak mulai dapat diajak salat. Tidak lupa anak juga diajari untuk berwudhu. Saat anak umur 10 tahun, orang tua boleh memberi hukuman jika anak meninggalkan salatnya. Pada usia ini, anak pada umumnya sudah dapat memahami aturan. Orang tua sebaiknya mengontrol anak agar salat 5 waktu. Lebih baik lagi jika anak bisa terbiasa salat tepat waktu. Kebiasaan sedari kecil akan membuat sesuatu mudah untuk dijalani hingga masa yang akan datang.

d. Berkenaan tentang ibadah dan amalan lainnya

Ketika anak sudah mendekati usia baligh, maka orang tua perlu mewajibkan anaknya untuk salat serta mengenal puasa. Ketika anak membangkang, orang tua dibolehkan memberi hukuman yang bersifat mendidik. Sangat tidak dianjurkan untuk memarahi anak di depan umum. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi malu terhadap yang lainnya. Tidak kalah penting, orang tua juga perlu memerintahkan anaknya untuk mencari ilmu. Ilmu sangat penting sebagai bekal dalam menjalani kehidupan. Tanpa ilmu seseorang akan kesusahan dalam menjalani kehidupan.